Bersyukur lahir di Negara Kesatuan Republik Indonesia
Yang dengan falsafah Bhineka Tunggal Ika
Mampu mempersatukan ribuan suku bangsa
Ribuan pulau, begitu banyak agama,
Menjadi satu bangsa yang merdeka.
Tatkala di negara lain terjadi banyak peperangan antar suku/agama
Kami sudah terbiasa hidup, belajar, bermain,
bahkan tinggal bersama dengan mereka yang berbeda.
Tatkala di banyak negara yang mayoritas selalu ingin menjadi yang terutama,
Di Negara ini kami belajar makna dari kebesaran hati dan demokrasi.
Tatkala di banyak negara kehidupan sepertinya penuh dengan kesibukan kerja
Untuk mengejar segala sesuatu sebanyak-banyaknya dan secepat-cepatnya
namun secara individualis
Di negara ini kami belajar untuk selalu punya waktu
untuk kebersamaan dan silaturahmi
Bahwa kebahagiaan tidak di dapat dari apa yang dimiliki,
tapi kebahagiaan ada ketika dinikmati bersama.
tak heran jika begitu banyak budaya Indonesia yang hanya bisa dinikmati bersama
Apalah artinya “Rujakan” tanpa kebersamaan?
Apakah “Arisan” hanya berbicara soal uang? Tentu tidak.
Adapula istilah “Cangkrukan” atau “Nongkrong” atau sejenisnya, yang “asyiknya rame-rame”
Belum lagi istilah “Gotong Royong” yang sudah mendarah daging.
Bahkan sampai ada lirik lagu berkata “Makan ga makan asal kumpul”
Bukankah itu semua berbicara mengenai budaya kesatuan dan kebersamaan?
Sangat pantas jika negara ini dinamakan “Negara Kesatuan” Republik Indonesia
Karena kesatuan dan kebersamaan memang budaya kami.
Semoga identitas kesatuan dan kebersamaan itu tidak hilang dan rusak
Oleh ambisi segelintir orang yang sebenarnya tidak menjiwai budaya negeri ini.
Selamat Ulang Tahun ke-69 Negaraku tercinta.
Aku bangga sebagai orang Indonesia..